Halaman

Sabtu, 11 Desember 2021

Cerpen Jenaka




Bakso Nuklir

Dikala hujan meneteskan air dari langit, dikala suhu ruangan yang mulai naik bersebelahan dengan sebuah selimut,disaat itulah Aku mulai malas untuk beraktifitas. Semakin lama semakin dingin namun perut berkata lain tuk membutuhkan sesuap nasi. Ntah mengapa hari ini adalah hari yang sangat tepat untuk rebahan pada hari minggu yang hujan ini. Kucoba tuk menengok jendela rumah dan terlihat sebuah bakso yang bertuliskan “bakso nuklir”. Akupun terkejut dan  langsung keluar rumah untuk membelinya walau dalam keadaan hujan badai yang menghantam.

“Baksoo pak , baksooo !” teriakku sambil menuju rombong bakso yang bertuliskan Bakso Nuklir. “Pak apakah bakso ini terbuat dari bahan nuklir ? tanyaku sambil tertawa. “ Massnya jomblo yaa kok pertanyaannya tidak masuk akal seperti  isi hatinyaa ? jawab Bapak tukang bakso itu. Hatikupun merasa membeku dan membatu seperti dinginnya air hujan yang turun. “ Bapak ini omongannya kayak nuklir saja yaa apa karena itu dinamakan bakso nuklir ? sahutku dengan senyum yang lebar. Setelah membeli bakso nuklir dari Beliau Akupun mulai mencicipi dan menikmati bakso yang hangat nan menggoda. Beberapa menit kemudian Aku mulai kepedesaan karena banyaknya sabal yang sudah kutuangkan kedalam bakso “ Wahhh baksonya enak tapi pedes sekali seperti bapaknya”. Aku pun mulai tertarik pada pandangan pertama terhadap Bakso Nuklir tersebut dan setiap harinya hati rasanya ingin memakan Bakso Nuklir.

Hari demi hari telah berlalu dan Aku selalu menengok jendela rumahku tuk mencari keberadaan Bakso Nuklir, lantas setiap harinyaa Aku tidak melihat keberadaannya di muka bumi ini. Ternyata oh ternyata bakso nuklir tersebut memang hanya berjualan dihari minggu saja. Akupun sudah menunggu bakso itu “ Pak , Baksooo Nuklir satuu Rp.10.000 sekalian sama senjata api ditambah ama rostingan pedes gak pake caos !” teriakku dari dalam rumah sambil berlari mananti akan kehadiran bakso nuklir.” Masih sendiri Mass ? Tanya bapak bakso kepadaku. Akupun hanya tersenyum dan langsung mengambil bakso dan membayarnya. Sama seperti bhiasa rasa baksonya sangatlah mantap ditambah dengan bumbu bumbu celaan yang sangat mantap untuk dicerna oleh tubuh dan hati yang rapuh.

Dengan adanya pertemuan yang singkat antara Aku dengan bakso nuklir hari - hariku kini semakin indah dan berwanarna , meskipun  hariku mulai berwarna namun masih ada kata kata yang membuat ku ingin menangis oleh karena itu aku mengajak teman - teman kerumahku karena adanya tugas dari sekolah . Teman temanpun sudah berdatangan kerumahku pada hari minggu bertepatan dengan detik detik munculnya bakso  nuklir. Akupun mengajak salah satu teman cewekku yang bernama Nisa untuk membantu membawakan bakso nuklir padahal aslinya ingin mencoba cool dan pamer kepada Bapak pemilik bakso nuklir.” Udahh punya pasangan yaa sekarang ? kemaren itu beli bakso ama cewk lain mas , siapa yang kemarin ? Tanya Bapak Bakso Nuklir.” Akupun hanya tersenyum lebar saja, dalam hati akupunberkata aseemm nih bapak kalo g ada cewek dikatain eh malah bawa cewek dipanasin biar putus.

Meskipun Bapak penjual bakso nuklir itu sering berkata yang menjengkelkan namun hal itu tidak menurunkan rasa respect dan hormat kepada beliau yang giat semangat dalam menjual bakso nuklir. Setelah sekian lama aku tidak pernah melihat bakso nuklir itu berjualan di depan rumahku, Aku sangat rindu akan cita rasa dari bakso nuklir tersebut. Setelah beberapa bulan Aku baru mendengar berita duka bahwasannya Bapak penjual bakso nuklir itu sudah meninggal dunia, Akupun terkaget mendengar berita tersebut. Aku yang masih bau kencur dan tidak faham tentang kerasnya dunia ini terharu akan perjuangan bapak penjual bakso tersebut yang kabarnya Ia meninggal karena kecelakaan dan meninggalkan keluarganya. Karena keterobsesianku terhadap bakso nuklir maka Aku mencoba berusaha keras walau dalam usia muda untuk membuat bakso yang rasanya seperti bakso nuklir.

Hari demi hari kulakukan eksperimen di dapur rumahku dengan membeli bahan menggunakan uang tabunganku. Gagal selalu menyertai  eksperimen pembuatan baksoku namun itu tidak membuatku menyerah dan pantang mundur.Setelah ribuan kali mencoba membuat bakso tetap gagal akhirnya satu produk bakso  yang berhasil meskipun tidak  seenak bakso nuklir yang aku idamkan. Setelah Aku berhasil membuat bakso sendiri Aku mencobanya menjual bakso ke sekolah, awalnya masih banyak bakso yang tidak habis terjual tapi akhirnya Aku bisa menjual habis baksoku di sekolahku dan Akupun sangat bangga.

 Dengan keberhasilanku dalam membuat bakso Akupun menemui orang tuaku “ Ibuuuu Aku berhasil membuat bakso dan berhasil menjualnya habis disekolah” kataku sambil riang gembira. Ibukupun mengapresiasi kerja kerasku dan menawarkan untuk ,membukakan warung kecil didepan rumahku dan ibuku yang akan menjual baksonya dirumah selagi Aku belajar disekolah. Akupun menerima tantangan dan kesempatan yang ibuku berikan karena kesempatan itu tidak datang untuk yang kedua kalinya.

Warungpun dibuka untuk pertama kalinya dan alhamdulilahh banyak peminatnya. Dengan sering habisnya bakso dirumahku aku bermimpi untuk membuat cabang bakso di berbagai daerah,namun sebelum itu Aku bingung memiirkan nama untuk usaha bakso yang tidak sengaja baru kurintis. Satu nama yang kukagumi adalah bakso nuklir alhasil Aku menamainya bakso nuklir untuk yang pertama kalinya setelah wafatnya bapak asli penjual bakso nuklir. Bakso nuklir versikupun tercipta namun semakin lama pembelajaran disekolahku sangatlah padat akupun juga kesulitan dalam menyiapkan dan membuat bakso nuklir. Akupun berinisiatif untuk menyerahkan tugas ini kepada ibu namun ibu menolak dan akhirnya Aku mencari karyawan untuk membantu mengelola bisnis bakso kecilku,

Baksokupun berkembang secara pesat dan Akupun juga segera lulus sekolah,namun Aku teringat salah satu kata Bapak penjual bakso nuklir dulu yaitu “masihh joblo mass”. Dengan berbekal kata kata itu dan bisnis bakso yang berkembang Akupun  berusaha untuk merubah penampilanku agar goodlooking dan disenangi banyak orang.Alhasil banyak uang yang kukeluarkan untuk perawatam kulit,kuku,rambut dan sebagainya. Setelah  bermodal dan godlooking Akupun memberanikan diri untuk menyatakan perasaanku kepada seorang cewek disekolahku dan akhirnya Aku diterima.

Meski diterima oleh seorang wanita namun itu tak membuatku bahagia malahan banyak sekali permasalahan yang mucul hasilnya Aku menyalahkan segalanya dan  mempunyai sterotip bahwa “Cewek itu  semua sama saja !” . Akupun entahh mengapa tidak tau arah dan akhirnya mengganti nam bakso nuklir menjadi bakso granat karena hatiku yang hancur remuk seperti dilempar granat bertubi tubi. Namun ada hal yang membuatku bangkit lagi yakni mengenang kembali Bapak penjual bakso granat yang berjuang untuk menjual baksonya dengan penuh semangat. Meski bakso sudah berganti nama menjadi bakso granat karena fikiranku yang kacau dan agar tidak terkena copyrights semangat dan ambisiku tetap seperti bakso nuklir

Tamat

Teks Eksplanasi Singkat

Cerpen Jenaka

Bakso Nuklir Dikala hujan meneteskan air dari langit, dikala suhu ruangan yang mulai naik bersebelahan dengan sebuah selimut,disaat itulah...

Teks Eksplanasi Singkat Gerhana Matahari