Pencarian Sang Petapa Tekanan Fluida
Setelah mendapatkan kekuatan Wawan dan Fikar menuju barat daya pulau jawa yakni pulau Bale untuk mencari sebuah petapa ahli dalam bidang Tekanan Fluida yang bernama Lukas. Alasan mereka mencari petapa Lukas dikarenakan sudah mulai banyaknya kapal selam-kapal selam bertenaga nuklir mendatangi pantai selatan kerajaan Malang yang dikomandoi oleh seorang ahli sihir hitam benama Kholil. Kholil merupakan panglima hebat dari kerajaan SulSul yang sudah menghancurkan banyak negeri. Kerajaan Sulsul sendiri dipimpin oleh seorang ratu kejam dan biadab yang bernama Ratu Febrianti. Ratu Febrianti terkenal di berbagai penjuru dunia sebagai ratu berdarah dingin dari selatan.
"Wan kita haruss melewati desa sera untuk menyebrangi pulau bale kita perlu sebuah kapal !" tanya Fikar. " Mengapa kita tidak menggunakan gift ku (kekuatan), aku bisa menggunakan newtonus gravity untuk memperkecil gaya gravitasi kita supaya bisa terbang ke pulau itu ??" tanya Wawan. Fikar pun menjawab " Kita tidak bisa menggunakan gift kita karena aku dengar ada salah satu anak buah jenderal Kholil yang berkeliaran di desa Sare yang mampu melacak lawan dan mengendalikan manusia layaknya boneka."
Tiba-tiba ada boneka dari atas Wawan dan Fikar yang menembakkan cahaya dengan HCl. "Transport einstenu...!!!" teriak fikar menggunakan giftnya untuk memindahkan Wawan dan dirinya sendiri. Mereka pun selamat dari serangan mendadak tersebut, namun Fikar kelelahan karena baru pertama kali menggunakan giftnya. Untuk menggunakan transport einstenu dibutuhkan tenaga yang banyak dan hanya bisa transport dengan jarak 1 km saja. Wawan pun membawa Fikar istirahat sejenak di dekat tebing yang menghadap ke laut dengan gelombang yang ganas.
"Hahaahhahahahahaha kalian tidak akan bisa lari lagi kalian sudah terpojokkan." Suara yang berasal dari balik semak semak. "Siapa kamu dan apa maumu !" Sahut Wawan dengan lantang. " "Aku adalah Sabrina sang pengendali boneka roh." Jawab gadis seram yang bernama Sabrina. Sabrina adalah anak buah dari jenderal kholil yang ditugaskan untuk membunuh Wawan dan Fikar karena kekuatan mereka dianggap bisa membahayakan Kerajaan Sulsul. Sabrina sendiri memiliki kekuatan yang hebat selain bisa menyantet menggunakan boneka sabrina juga bisa mampu menciptakan senyawa senyawa yang berbahaya dari boneka rohnya. Wawan dan Fikar dianggap sebagai buron oleh Kerajaan Sulsul karena perintah dari Ratu Febrianti yang ingin mengambil kekuatan mereka berdua untuk membuat senjata penakluk manusia.
Pertarungan sengit antara Wawan dan Sabrina pun terjadi sementara Fikar tergeletak di belakang karena kelelahan layaknya beban. Saat wawan menggunakan gift newtonus third dengan seluruh tenaganya menyerang Sabrina secara fisik , tiba - tiba fisiknya melemah dan muntah darah karena giftnya memiliki aksi yang sama dengan reaksi. Semakin besar tenaga yang dikeluarkan maka semakin besar pula kerusakan organ dalam yang diterima karena wawan dinilai masih belum bisa mengendalikan kekuatannya . Sabrina pun menyerang dengan menggunakan boneka sabrina yang mengeluarkan bom sehingga Wawan dan Fikar pun terjatuh ke dalam gulungan ombak yang ganas .
"Hmmmmmmm sepertinya mereka sudah mati ditelan ombak aku tidak bisa merasakan giftnya,aku akan kembali ke pantai selatan malang." Gumam Sabrina. Wawan dan Fikar pun tenggelam dalam lautan ombak namun mereka berdua bisa terangkat ke atas oleh air. Tiba - tiba mereka seperti mendapat tekanan dari air sehingga digerakkan oleh air. Padahal wawan dan Fikar berada pada kedalaman 500 m dari permukaan air.
Saat membuka mata Fikar pun melihat seorang laki laki denga baju warna biru sambil membawakan obat. "Siapa anda ?" tanya Fikar. Laki laki itu menjawab " Aku adalah orang yang menolong kalian saat kalian tenggelam dalam ombak lautan ." Fikar pun bertanya balik " Bagaimana bisa anda menyelamatkan kami ?". Fikar pun bingung dan sedikit merasa curiga pada laki laki itu. " Aku menyelamatkan kalian dengan menggunakan gift Lay Archimedese yang memiliki prinsip hubungan gaya berat dan gaya ke atas pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam air. Akibat adanya gaya angkat ke atas (gaya apung), benda yang ada didalam zat cair beratnya akan berkurang sehingga aku bisa menyelamatkan kalian." Jawab laki - laki itu dengan santai. " Berarti apakah anda petapa lukas ? tanya Fikar dengan ragu. "Iya aku petapa Lukas " jawab laki laki itu. Merekapun akhirnya bisa bertemu dengan Sang Petapa Lukas walau dalam keadaan yang kritis.
Tamat